ANGKLUNG CARUK LEGENDARIS

ANGKLUNG CARUK LEGENDARIS Ini adalah rekaman kaset Angklung Caruk, antara Mangir dan Sumberwangi. Direkam pada tahun 1979 di Studio Moro Seneng Rogojampi. Rekaman langka yang Artevac Channel dapatkan dari seorang kolektor dari Surabaya. Sekitar awal tahun 1970-an, sebenarnya group Angklung Caruk legendaris di Banyuwangi tengah adalah Mangir, Bades, Kecamatan Rogojampi, Pasinan, Desan Singojuruh, Kecamatan Singojuruh dan Sumberwangi, Bila diantara group-group tersebut tampil, maka bisa dipastikan penontonnya membeludak. Penonton yang hadir tidak hanya dari pendukung kampung asal group tersebut, tetapi banyak juga penonton netral. Artinya, mereka ini benar-benar penggemar Angklung Caruk dan akan memberi tepuk tangan apabila diantara mereka tampil prima, tidak melakukan kekeliruan. Mangir memang sebuah Desa Tua di kecamatan Rogojampi, dengan segudang kesenian khas Using. Mangir saat itu tidak dikenal sebagai pusat kesenian Angklung, tetapi panjak kesenian Banyuwangi lainnya dan penari Gandrung juga banyak yang berasal dari Mangir. Tidak heran jika kemampuan antar personil Angklung Caruk Mangir ini memang sangat terasah, karena iklimnya sangat mendukung. Sedangkan Sumberwangi, nama sebuah Dusun yang awalnya masuk Desa Sukonantar, Kecamatan Srono. Namun sekarang Desa Sukonatar dipecah menjadi dua, Dusun Sumberwangi dan Sukomaju, Sumberwangi ikut Sukomaju. Dusun ini sebelah barat berbatasan langsung dengan Desa Parijatah Wetan, orangnya Jawa yang berasal dari Taparejo, Muncar. Kendati demikian, Sumberwangi saat itu sudah terkenal namanya dengan Kesenian-kesenian khas Banyuwangi. Ada berbentuk drama dan Jaranan. Bahkan Janger Sastra Dewa dari Bongkoran, Parijatah Wetan, letaknya tidak jauh dari Sumberwangi. Setelah mengetahui posisi masing-masing asal group Angklung tersebut, baru kita bisa mengurai kemampuan tekhnis keduanya. Sayang dalam rekaman kaset yang diproduksi Moro Seneng Record Rogojampi ini, tidak disebutkan mana Angklung yang sedang main, sebaliknya kita juga tidak tahu mana yang pukulan Angklung Mangir dan mana yang Angklung Sumberwangi. Namun bagi panjak Angklung jaman dulu, mereka sudah tahu bahkan sejak mereka memulai membawa larasan. Setiap Group mempunya ciri khas tersendiri. Kontruksi musikalisasi, rekaman lama ini sangat menarik untuk disimak. Setiap gendhing yang dibawakan selalu berpadu, runtut bercerita rangkaian harmonisasi. Tidak semua gendhing harus di-seseg, atau dibanjiri sinkop. Tetapi masing-masing instrumen diberi ruang untuk beraktualisasi menunjukkan kemampuan individunya. Suara lemah angklung bambu tidak tenggelam, oleh tekanan Tabuhan Besi. Angklung dibiarkan hidup, tidak dibunuh instrumen lainnya. Pada kondisi tertentu, Angklung justru diberikan panggung. Bisa pada saat intro, interlude atau saat coda. Dinamika dan skill individu sengaja ditonjolkan, bukan sekedar mencari gegap gempita. Satu hal lagi yang menarik, yaitu saat terdengar peking yang asyik bernyanyi sendirian dengan nada berbeda, tapi dalam satu wadah dan ruang yang sama. Sepertinya setiap gendhing ada narasi yang ingin dibangun untuk disampaikan kepada pendengar/penonton. Mulai dari rangkaian Pembukaan, eksposisi, komunikasi antar gamelan (timpalan), Klimaks (musik berjalan tempo cepat) kemudian turun lagi dan penutup (denoument) Uniknya kompetisi dua Group yang terjadi dalam satu panggung ini, tidak menggunakan bahasa verbal. Sejak memulai permainan, memotong lawan saat salah, menebang gendhing, atau saat memberikan kesempatan lawan untuk meneruskan permainan. Semua ‘komunikasi” dengan menggunakan bahasa musik. Maka Angklung Caruk ini sebetulnya adalah acara “Berpacu Dalam Melodi” yang asli, daripada acara TVRI yang diasuh oleh Koes Hendratmo pada tahun 1980-an. ---ARTevac Channel Team--- Judul : Angklung Caruk - Mangir vs Sumberwangi Tahun pembuatan : 1979 Ripping dan kaset koleksi : Elvin Hendratha ============================================= Artevac Channel - Indonesian Art and Cultural Heritages =============================================